optimisme ntu kudu perlu..

optimisme ntu kudu perlu..
perjuangan masih panjang akh...

Jumat, 26 Februari 2010

DENGAN MAULID MARI BERUBAH

0 komentar

Bulan Februari kali ini mungkin merupakan salah satu bulan spesial bagi kita untuk tahun ini. Ini bukan dikarenakan adanya hari 'penyesatan' Valentine's Day. Namun, karena bertepatan pada bulan ini lahir tokoh Revolusioner bagi Dunia yang dengan itu menempatkan dirinya sebagai tokoh yang paling berpengaruh sepanjang sejarah. Ya, Alhamdulillah bulan februari ini bersamaan dengan bulan Rabi'ul Awal atau lebih tepat di dalamnya ada hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Maulidun Nabi atau sering disebut sebagai Maulid Nabi merupakan salah satu hari yang 'mesti' dirayakan oleh ummat Islam. Memang tidak ada aturan yang mengharuskan untuk merayakan nya namun karena terdorong oleh rasa Cinta kepada 'Kanjeng' Nabi Saw. maka Ummat Muslim di seluruh dunia pun merayakannya.

Banyak hal yang biasanya menjadi 'bumbu penyedap' Maulid Nabi. Acara - acara yang bernuansa religius seperti lomba busana muslim, sayembara puisi Islam , Festival nasyid dsb. merupakan upaya kaum Muslimin membesarkan hari Milad ar-Rasul. Namun, pada intinya pengkajian dan pengungkapan akan kelahiran, kehidupan dan akhlak beliau yang agunglah yang menjadi sesuatu yang layak ditunggu dan didengar oleh kita semua.

Menurut saya, setidaknya ada tiga poin penting yang menjadi tujuan atas terselengaranya maulid nabi Saw. berikut akan saya sampaikan berikut harapan kita bersama untuk ke depannya..

Pertamabahwa dengan diadakannya maulid nabi kita akan disuguhkan tentang kelahiran,pola kehidupan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan Nabi Saw. Dengan Begitu kita yang tadinya tak tahu menjadi tahu, kita yang tadinya lupa menjadi ingat kembali. Otomatis dengan kita lebih mengenal Nabi maka kita akan semakin cinta akan Nabi . Seperti kata Pepatah Tak Kenal Maka Tak Sayang. Harapan kita Maulid kali ini hanya merupakan awal akan kecintaan kita akan mengaji dan mengkaji Sirah-sirah Nabi Saw.

Kedua bahwa kita akan semakin mengetahui sifat dan akhlak nabi . Sifat atau karakter unggul para Nabi ialah Sikap PASTI (Pathonah, Amanah, Shiddiq, Tabligh, Istiqamah). Dengan mengetahui akhlak beliau diharapkan kita mampu paling tidak mendekatinya. Juga dengan mengetahui sifat serta akhlak beliau kita diharapkan pada muaranya menempatkan beliau sebagai idola dalam hidup kita. Pada saat ini memang seumuran kita kebanyakan lebih menempatkan Selebriti atau artis sebagai idola padahal kebanyakan mereka hanya berorientasi pada dunia dan kerap tidak menunjukkan uswah yang positif bahkan cenderung negatif.

Ketiga Poin ini yang terpenting menurut saya,Kita dapat menyerap Energi Perubahan dan Perbaikan yang diusung beliau. Pakar sejarah menempatkan beliau sebagai tokoh Number One In THe world because.... dia mampu merubah masyarakat yang semua unsur kehidupannya Jahiliah hanya dalam waktu 23 tahun. Subhanallah.
Nah, energi perubahan serta perbaikan inilah yang harus kita serap dari beliau . Kita harus mampu merubah dunia, bangsa masyarakat atau minimal dan yang terpenting diri kita sendiri.
Dengan maulid kita harus berubah......
Dahulu kita yang dulu jarang shalat berjamaah di mesjid khususnya lelaki harusnya setelah maulid kita jadi sering atau bahkan tiap shalat fardu berjamaah. Kita yang dulu tak pernah baca Quran setelah Maulid diharapkan menjadi orang yang gemar membaca Quran minimal satu 'ain / satu lembarsehari.

Mudah-mudahan kita semua mampu untuk menyerap energi perbaikan atau perubahan menajdi lebih baik.Amin...


Wallahu 'alam bish shawab
Ishlah al-Medaniy
at-Tilmidz of Alam
Label : Vista Wall | supercar | accessories | car body design | office property | Anime | woman |

Minggu, 21 Februari 2010

Holiday in Karo Island

0 komentar





Assalamu'alaikum, sobat gaul...
setelah seminggu menjalani aktivitas perkuliahan ternyata cape' juga yaah.., makanya nee kita perlu refreshing untuk agar nggak strees, seperti lagunya bang Rhoma yang berjudul " santai ".

Nee foto2 ane ma teman yang seharian narsis abizz... kita jalan2 ke Brastagi, tepatnya di Gundaling, dalam perjalanan pulang kita masih menyempatkan diri untuk berehat menikmati hangatnya pemandian air belerang di sidebuk-debuk and bermandi ria di Sembahe...
Alhamdulillah, senang banget karena nggak macet...
kereen ga foto2 nya..hhehehe, emang narsis abiz deh...
Label : Vista Wall | supercar | accessories | car body design | office property | Anime | woman |

Jumat, 19 Februari 2010

THE HARAHAP'S CLANN in ECONOMY FACULTY

0 komentar


Nur'ainun Harahap
Ali Syahbana Harahap
Enri Cahyadi Harahap
Achmad Fahri Harahap

Label : Vista Wall | supercar | accessories | car body design | office property | Anime | woman |

Rabu, 17 Februari 2010

Medali Untuk Ayuni

0 komentar

Medali Untuk Ayuni
Oleh : Fachry Emnur

Sudah hampir sebulan makhluk kecil itu hadir dalam kehidupanku. Ayuni namanya, gadis kecil yang cantik dan periang. Senyum manis plus lesung pipi bocah itulah yang kudapati setiap hari. Wajah cerianya mengingatkan aku dengan adik-adikku dikampung ketika masih kecil dulu. Ah, rinduku dengan mereka rasanya terobati dengan kehadiran Ayuni.

Pertemuanku dengan Ayuni memberi warna yang lain dihidupku. Semua berawal sore itu saat kudapati ia menangis terisak di sudut jalan, tepat di sebuah perempatan lampu merah. Tubuh mungilnya didekap. Pakaiannya kumal, rambut panjangnya acak-acakan. Ya, Ayuni adalah salah satu dari berjuta anak yang terlantar dijalanan.

“Adik kenapa menangis?” Aku membelai rambutnya.

Dia kaget dan memandangku seketika. Bulir-bulir airmata masih menetes dari sudut matanya yang hitam membulat. Subhanallah, cantik sekali bocah ini.

“U..u..ang saya di..amb..bil orang”, ujarnya tersedu.

Kupandangi ia lekat-lekat. Dekil. Wajahnya yang berdebu kini lembab oleh airmata. Hatiku terenyuh. Bocah seumuran ia seharusnya duduk manis dibangku sekolah atau bermain dengan teman-teman sebayanya. Bukan bergelut dengan dunia jalanan yang keras, demi sesuap nasi.

“Ya sudah, nanti kakak akan ganti uangnya. Jangan menangis lagi ya!”
Kuhapus bulir-bulir airmata yang melompat dari sudut matanya. Tangisnya mulai reda. Pandangan kami bertemu sepersekian detik. Dia tersenyum.

“Nama adik siapa?”
“Ayuni”
“Ehm, namanya cantik, seperti orangnya. Nama kakak, Fahri. Ayuni boleh panggil kak Fahri” Aku mengulurkan tangan.

Disambutnya uluran tanganku sembari tersenyum. Lesung pipi menyembul dikedua belah pipinya yang kemerah-merahan. Kuajak dia ikut bersamaku. Awalnya dia terlihat ragu. Setelah aku meyakinkannya bahwa aku bukan orang jahat, akhirnya dia mau kuajak pulang. Sore yang meninggalkan kenangan. Senja berlalu begitu cepat.

Aku tinggal berdua bersama Seno, sahabat yang kukenal saat Pembekalan Awal Mahasiswa Baru, dua tahun yang lalu. Ayuni kutitipkan dirumah mbak Rina, tetangga kami yang berada tepat di depan rumah kontrakanku. Mbak Rina dan suaminya yang belum dikaruniai anak, menyambut Ayuni dengan bahagia. Dengan begitu aku dapat bertemu dengan Ayuni kapan saja. Sebelum pergi dan sepulang dari kampus, Ayuni selalu berdiri di depan pintu rumah mbak Rina, lalu dia akan bercerita padaku tentang banyak hal yang ditemuinya hari itu. Hari-hariku terasa semakin hidup sejak kehadirannya. Ada saja hal lucu dan menarik yang membuat aku dan Seno tersenyum. Penat selepas kuliah hilang seketika melihat senyum dan cerita-cerita yang mengalir dari bibir mungilnya. Kadang dia bercerita tentang kancil dan harimau, tentang ikan-ikan kecil di kolam belakang rumah mbak Rina, juga tentang bintang-bintang yang bersinar dilangit.

“Kak, katanya kalau ada bintang jatuh dan kita meminta sesuatu, permintaan kita akan terkabul ya?” Tanyanya pada suatu malam ketika aku, Seno, mbak Rina dan mas Irwan suaminya berkumpul di beranda rumah mbak Rina. Langit cerah malam itu. Kami tersenyum geli mendengar pertanyaan Ayuni. Seno kemudian menjelaskan kepada Ayuni bahwa cerita itu hanya mitos belaka. Ayuni kelihatannya paham dengan apa yang dikatakan Seno, dia mengangguk mantap.

“ Ayuni tahu tidak ada berapa banyak bintang dilangit sana?”
Aku bertanya padanya. Dia terlihat asyik menghitung bintang dengan jari-jemari mungilnya.
“Tahu kak!”
“Berapa coba?”
“Sebanyak pasir di pantai kak!”
“Lhoo…kan nggak ada orang yang bisa menghitung pasir di pantai, sayang” mbak Rina menimpali,
“Nah, kalau nggak ada yang bisa menghitung pasir di pantai, mana ada yang bisa menghitung bintang dilangit!”. Kami semua melongo mendengar jawaban itu. Saling pandang, kemudian tersenyum mesem. Ayuni memang anak yang pintar.

***

Dua bulan ini aku sibuk sekali. Tugas kuliah membeludak, serta jam latihan Tarung Derajat semakin padat, mengingat PON kian dekat. Sejak itu pula aku jarang berinteraksi
dengan Ayuni, gadis kecilku. Untunglah dia tidak terlalu kesepian, ada Seno, mbak Rina dan mas Irwan didekatnya. Ingin sekali rasanya aku menemani hari-harinya seperti yang lalu. Menyeka airmatanya, mendengar cerita-ceritanya dan mengajarkan dia mengaji. Hanya malam yang dapat mempertemukan aku dengan Ayuni. Siang terlalu angkuh.

“Kakak capek ya? Ayuni pijatin ya.”
Dia memijati pundakku. Aku memang sedang lelah, selepas sparring dengan kang Junaidi di tempat latihan sore tadi.men
“Makasih ya dik”
“Kak Seno bilang, kakak akan bertanding bulan depan, tanding apaan sih kak?”
“Ehm, tarung derajat”
“Tarung derajat?”
“He..eh” Aku tersenyum.
Kujelaskan secara ringkas dengan sedikit peragaan agar Ayuni mengerti. Dia nampaknya paham dengan ceritaku dan mengatakan kalau sudah besar nanti, dia ingin menjadi petarung sepertiku. Aku tersenyum mendengarnya.
“Pokoknya kakak harus janji, kakak harus menang pada pertandingan itu!”, katanya sambil berkocak pinggang. Aku geli melihat tingkahnya.
“Kakak janji. Kakak akan menang, lalu medalinya buat Ayuni!”
“Benar kak? Janji?” Tanyanya berbinar.
Diacungkannya jari kelingkingnya. Kusambut kelingkingnya dengan kelingkingku. Kami tertawa bersama.

***

Pelatda telah berakhir. Besok kontingen Sumatera Utara akan berangkat ke Balikpapan, Kalimantan Timur untuk bertanding pada PON ke XVII. SMS Seno tadi pagi memaksaku untuk pulang. Ayuni sakit. Setelah meminta izin pada Kang Abduh, sebagai penanggung jawab team tarung derajat, aku langsung meluncur ke rumah sakit. Kudapati sosok periang itu terbaring lemah. Tubuhnya kurus. Dia tersenyum melihat kedatanganku. Senyum itu masih sama, hanya saja saat ini pasti dia sedang kesakitan. Tak sanggup kubendung airmataku, kupeluk dia. Ada mas Irwan dan mbak Rina disana. Mereka juga tak kuasa menahan airmata melihat keadaan gadis kecil itu. Seno sendiri sedang berbicara dengan dokter diruangannya.

Melihat kondisinya yang lemah, aku berniat membatalkan kepergianku ke Kalimantan, tapi tubuh mungil itu memintaku untuk tetap bertanding.
“Kakak sudah janjikan sama Yuni untuk menang.” Aku mengangguk. Airmataku terus menetes.
“Yuni nggak apa-apa kok kak. Medalinya nanti untuk Ayuni ya!”
Ya Allah, aku tak kuasa lagi membendung airmata yang terus menetes melihat kondisinya. Apalagi setelah mendengar penuturan Seno tentang vonis yang dijatuhkan dokter atas penyakit Ayuni. Leukimia. Aku lemas seketika.

***

Gerimis masih ramai diluar sana. Aku menatap keluar bandara. Kaca-kaca dipenuhi embun. Mataku mengerjap memandangi sesuatu ditanganku. Perlahan aku tersenyum. Hari ini kami kembali ke Medan. Setelah lebih dari sepuluh hari PON berlangsung akhirnya even itu berakhir . Aku berhasil meraih medali emas di kelas bebas putra 62,1-65 kg, meskipun dengan sedikit memar disekujur tubuh. Maklumlah, olahraga ini terbilang cukup keras dibanding dengan olahraga beladiri lainnya. Sebelum pulang tidak lupa aku membelikan oleh-oleh untuk Ayuni tiga stel pakaian dengan jilbab mungil. Aku ingin sekali melihatnya memakai jilbab, pasti cantik sekali. Ah, aku sudah tak sabar ingin berjumpa dengan adikku itu. Selama PON berlangsung, tidak ada kabar dari Seno. Aku berharap dia lekas sembuh. Burung besi yang kutumpangi masih terbang dengan gagah, mengepakkan sayapnya melintasi awan yang saling berkejaran dan perlahan mendarat menapaki bumi yang sedang diguyur hujan. Udara membisu. Hawa dingin menyergap. Kakak pulang, Ayuni.

***

Mendung menghiasi langit. Gerimis masih tetap saja turun. Ada sisa-sisa kesedihan yang ingin diungkapkan oleh alam. Tanah merah itu masih basah saat aku datang. Airmataku meleleh tanpa henti memandangi gundukan tanah yang penuh taburan bunga. Sebuah nama tertulis disana. Sebuah nama yang selama empat bulan ini menjadi bagian dari hidupku. Sebuah nama yang senyumnya selalu memberiku semangat. Sebuah nama yang mengajarkanku banyak pengalaman hidup dan persahabatan, juga sebuah nama yang ingin aku penuhi janjiku padanya.

Ayuni. Gadis kecil berlesung pipi itu telah pergi untuk selamanya, tiga hari sebelum kepulanganku. Seno sengaja tidak memberitahuku karena itu pesan terakhir Ayuni. Dia tidak ingin aku terganggu saat bertanding. Kutabur bunga diatas makamnya. Istirahatlah dengan tenang adikku sayang. Kau sudah lelah bertarung melawan penyakitmu. Batinku berbisik.

Kugantungkan medali emas itu di nisan Ayuni
.
Langkahku gontai meninggalkan area pemakaman. Seno sudah menunggu diluar. Airmataku masih terus mengalir, bermuara dilubuk kesedihan. Terlalu banyak kenangan yang tertinggal disana. Senyum, canda-tawa, persahabatan dan cinta. Sudah kupenuhi janji itu Ayuni. Selamat jalan sayang, surga Allah menantimu.


dibuat di Tanjungbalai, 31 Januari 2010
diselesaikan di Medan, 3 Februari 2010...
salam cinta buat dua adinda tercinta,
Laily Munawwaroh dan Rio Maulana,
salam sayang penuh hangat buat sahabat2 que..
Achmad Fahri Harahap as Fachry Ahmed Emnur
Label : Vista Wall | supercar | accessories | car body design | office property | Anime | woman |

What's Up Valentine's Day in Islam

0 komentar

14 februari yang sering disebut sebagai hari kasih sayang ternyata berbau darah lho!
hari dimana pendeta st. Valentino dipenggal kepalanya karena dianggap menentang kaisar Romawi. So, jangan sampe umat Islam ikut berpartisipasi apalagi sampe memeriahkannya.

“barangsiapa yang meniru-niru suatu kaum, maka dia termasuk kaum itu ” (hadits)
Nah, Valentine’s day bukan budaya Islam, tapi merupakan budaya yang di set oleh musuh-musuh Allah untuk menghancurkan Islam. Ingatlah saudaraku, musuh tidak akan pernah berhenti menjerumuskanmu kedalam kebatilan sampai kau sama seperti mereka ( lih. Q.S Al Baqarah : 120)


Label : Vista Wall | supercar | accessories | car body design | office property | Anime | woman |

Motto Que

kebiasaan itu belum tentu baik, tapi yang baik itu perlu dibiasakan..

AKU RAMAH BUKAN BERARTI TAKUT
AKU TUNDUK BUKAN BERARTI TAKLUK